-->

cara menyusun bab III metodologi penelitian PTK

cara menyusun bab III metodologi penelitian PTK

cara menyusun bab III metodologi penelitian PTK

Kesempatan ini akan kami ulas cara menyusun bab II metodologi penelitian PTK. Bagian penelitian tindakan kelas (PTK) bab III adalah metodologi penelitian. Bab III metodologi terdiri dari delapan sub bagian  yaitu a) lokasi dan waktu penelitian; b) subjek penelitian; c) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian; d) teknik analisis data; e)validitas data; f) indikator keberhasilan penelitian; g) desain penelitian; h) prosedur penelitian baik siklus 1 maupun siklus 2 dan seterusnya. 

Masing masing sub bagian tersebut harus dijelaskan secara jelas dan padat. Hal ini dikarenakan metodologi penelitian menjadi gambaran dari penelitian yang akan dilaksanakan atau sebagai juknis pelaksanaan penelitian itu sendiri. mengetahui cara Menyusun  bab III metodologi penelitian PTK menjadi penting untuk membuat laporan PTK yang APIK.

Lalu pertanyaannya apa saja yang harus dideskripsikan pada kedelapan sub bagian tersebut? Bagaimana cara menyusun Bab III metodologi penelitian PTK yang benar?. untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita simak ulasan pada masing masing sub bagian metodologi penelitian berikut ini.

A.    Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas adalah dimana penelitian tesebut dilaksanakan, Uraiannya berisi kelas dan sekolah tempat diadakannya penelitian tindakan kelas. Pemilihan lokasi hendaknya juga disertai alasan yang tepat dalam memilih lokasi tersebut   Sedangkan waktu peneltian adalah kapan penelitian tersebut dilaksanakan meliputi semester dan tahun pelajaran serta disertakan rentang waktu pelaksanaan penelitian. Bisa juga dalam bagian waktu penelitian di uraikan dengan jadwal pelaksanaan penelitian. Sebagai contoh gambarannya sebagai berikut.   
"Penelitian  ini dilaksanakan di kelas IX SMP. Suka Rasa pada semester 2. tahun pelajaran 2007 yakni pada bulan. januari .sampai dengan April. sesuai program semester yang dibuat. Peneliti memilih lokasi tersebut  karena peneliti adalah guru di sekolah SMP suka Rasa. Pemilihan waktu didasarkan materi tersebut di ajarkan pada semseter 2 tahun pelajaran 2007"
kalimat diatas sudah mencakup lokasi dan waktu penelitian secara jelas.

B.     Subjek Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas berapa 

tahun  pelajaran apa, yang berjumlah berapa peserta didik yang terdiri dari  berapa peserta didik 

putra dan berapa peserta didik putri.


C. Teknik Pengumpulan Data & Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan tes pengukuran hasil belajar siswa.
Instrumen pengumpul data meliputi:
(1)   Pedoman observasi dan pengamatan (observasi), sebagai data untuk melihat kondisi guru ........ dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya.
A(2)   Pedoman wawancara, sebagai alat untuk mengetahui informasi lebih mendalah secara individual.
(3)   Instrumen penilaian (soal tes) hasil belajar siswa, sebagai salah satu indikator keberhasilan belajar mengajar guru.
(4)   Alat-alat dokumentasi seperti kamera sebagai perekam data-data penelitian yang dibutuhkan.

D. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis kategorial dan fungsional melalui model analisis interaktif (interactive model), yakni analisis yang dilakukan melalui empat komponen analisis: reduksi data, penyandian, dan verifikasi dilakukan secara simultan. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

FValiditas Data
Untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh, dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong  (2000:178), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Denzin,1978  dalam Moleong (2000:178), ada empat macam triangulasi yaitu triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan sumber,metode,penyidik , dan teori.
Menurut Patton dalam Moleong ( 2000:178) triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan  apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, dan (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Triangulasi dengan metode dapat menggunakan dua strategi yaitu : (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Triangulasi dengan penyidik adalah dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lain untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba  dalam Moleong       (2000:178) berpendapat bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
Dalam penelitian ini model triangulasi yang digunakan adalah dengan sumber, metode, dan waktu. Artinya dari data yang sama diuji dengan sumber, metode, dan waktu yang berbeda.

G.  Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang digunakan untuk menilai perkembangan/peningkatan hasil belajar meliputi 2 aspek yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
       1. Aspek Kuantitatif
Aspek kuantitatif dimaksud adalah berupa peningkatan  kemampuan yang diharapkan Hasil tersebut dapat dilihat dari perkembangan ketuntasan belajar antarsiklus dengan standar minimal nilai yang ditentukan.
2.  Hasil Kualitatif
Aspek kualitatif dimaksud adalah perubahan sikap dan motivasi  yang diperoleh sebagai akibat kegiatan pembelajaran. Aspek ini dapat dilihat dari perkembangan sikap dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

H.  Desain Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan disain penelitian tindakan (action research) yang dirancang melalui dua siklus melalui prosedur: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (action), (3) pengamatan (observation), (4) refleksi (reflecsion) dalam tiap-tiap siklus

Keterangan:
P = Perencanaan    O = Observasi
T = Tindakan         R = Refleksi
(Sumber: S Kemmis and R McTaggart, 1986)

I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini yang dilaksanakan dengan dua siklus. Tahap-tahapannya seperti dalam diuraikan berikut ini.

1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
            Dalam tahap perencanaan disiapkan hal-hal sebagai berikut: (a) menyiapkan bahan, inventarisasi kebutuhan dan inventarisasi masalah/kesulitan dalam pembelajaran yang diterapkan  (b) berdiskusi dengan kolaborator tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk peningkatan hasil yang ingin ditingkatkan  (c) menyiapkan jadwal pelaksanaan penelitian, dan (d) menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam penelitian.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pada tahap ini dilaksanakan pemberian tindakan dalam pembelajaran sesuai jadwal yang telah direncanakan. Hal yang diperhatikan dalam tahap ini adalah: (a) menyusun rencana pembelajaran: menyiapkan metode, membuat media belajar, menyiapkan sumber belajar, dan menyiapkan alat evaluasi. (b) pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP. (c) melaksanakan evaluasi hasil belajar


c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan pada setiap tahap penelitian, mulai dari tahap perencaaan dan pelaksanaan tindakan, kejadian dan hal-hal yang terjadi direkam dalam bentuk catatan-catatan hasil observasi, dan didokumentasikan  sebagai data-data penelitian.

d. Refleksi (Reflection)
Pada akhir tiap siklus diadakan refleksi berdasarkan data observasi, dengan Refleksi ini dimaksudkan agar peneliti dapat melihat apakah tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat meningkatkan .misalkan hasil dan aktivitas belajar,  kendala-kendala apa yang menghambat, faktor apa saja yang menjadi pendorong, dan alternatif apa sebagai solusinya. Pada penelitian ini refleksi yang dilakukan adalah proses selama pembelajaran dan hasil belajar siswa.

2. Siklus II
            Kegiatan tindakan pada siklus II didasarkan atas temuan-temuan hasil dari siklus I, adapun langkah-langkah tindakan yang dilakukan sama dengan pada siklus I.
jika anda menghendaki file tentang contoh metodologi penelitian silahkan unduh di sini

LihatTutupKomentar